Pagi ini terasa sangat sejuk,
bau tanah tercium damai karena embun telah membasahi rerumputan di pagi hari
ini. Aku icha, aku terbangun pagi ini dengan rasa penuh kebahagiaan dengan
senyum yang selalu mengembang dari bibir manisku. Aku ini salah satu mahasiswi
di Universitas Pamulang, yang letaknya di Tangerang Selatan Banten, namun
karena sedang liburan panjang, aku pun berlibur di Bandung tempat dimana
nenekku tinggal. Suatu kota yang penuh dengan kedamaian, kesejukkan, dan bisa
membuat aku selalu mengunjungi kota ini ketika aku sedang liburan.
Setelah aku selesai mandi dan
berpakaian rapi, aku bergegas keluar dari kamarku untuk sarapan. Ku lirik
arlojiku ternyata sudah pukul 06.00, ternyata masih sangat pagi. Aku bisa
bangun secepat ini jika aku berada di Bandung, beda di saat aku berada di Pamulang
aku biasanya bangun jam 08.00 lewat, ya mungkin karena aku tidak ingin ketinggalan
moment liburanku di Bandung, di kota yang menjadi tempat favoritku berlibur.
“ pagi nek “ sapaku kepada nenek
yang saat ini telah menyiapakan sarapan untukku. Nenekku ini adalah orang tuanya
ayahku. Ayahku berasal dari Bandung, beda dengan ibuku yang asli berasal dari Pamulang.
“ pagi juga, makan dulu nak “
suruhnya kepadaku.
“ iyaa nek, wah nasgor buatan
nenek yaa “
“ iyaa, ini kesukaan kamu kan “
wah nenekku selalu tahu apa yang aku suka, ya ini contohnya nasi goreng special
buatan beliau.
“ iya nek, suka banget “
“ kamu kok udah rapi mau kemana
? “
“ biasa hunting fhoto nek “
jawabku sambil menunjukkan camera SLRku.
“ dasar kamu hobinya nggak
pernah berubah “
“ haha nggak akan pernah
berubahlah nek, ini kan duniaku “ ujarku penuh senyum walaupun di mulut penuh
dengan nasgor.
“ yaudah yaudah hati-hati aja
yaa di jalan kalau mau pergi “
“ siap nek “
Seusai sarapan aku mulai
berangkat, ku lajukan mobilku untuk mencari tempat-tempat indah untuk aku
berfhoto-fhoto ria. Sambil ku dengarkan alunan lagu milik KERISPATIH yang judul
lagunya itu sepanjang usia benar-benar asik pagi ini.
*
Mobilku ku parkirkan di tempat
parkir, ku sudah sampai di tempat yang saat ini ku kunjungi yaitu taman kota
yang indah menurutku, beda dengan taman-taman yang ku kunjungi sebelumnya.
Banyak yang berkunjung di taman ini walaupun masih pagi tapi pengunjung taman
ini sudah ramai, ada yang berolahraga dengan lari-lari kecil, ada yang
bersepeda dan kegiatan-kegiatan lain yang di lakukan orang-orang yang saat ini
berada di taman ini.
Aku mulai melakukan aksi untuk
memotret hal-hal yang menurutku bagus,
saatku mempersiapkan cameraku ada seorang cowok yang menarik perhatianku. Seorang
cowok yang bertubuh lebih tinggi dariku, berkulit putih dengan memakai kemeja
bewarna abu-abu. Wajahnya terlihat sangat manis dan dia duduk diantara
bunga-bunga indah yang mengililingnya. Benar-benar makhluk yang sangat indah
menurutku. Tanpa sadar aku mulai memotretnya. Dengan terus memotretnya
tiba-tiba dia menoleh ke arahku. Dengan kagetnya aku mulai menghentikan aksi
memotretku. Aku menjadi salah tingkah. Tiba-tiba dia menghampiriku dan aku pun
semakin salah tingkah, aku berpikir pasti dia marah karena aku telah memotretnya
tanpa izin. Ya Tuhan apa yang harus ku perbuat.
“ hey kamu “ panggilnya, aku
masih dalam keadaan membelakanginya saat ini aku belum berani untuk menoleh. “
hey “ panggilnya lagi.
“ hallo, heyy, hehe “ aku mulai
menoleh dengan rasa takut dan salah tingkah beradu menjadi satu.
“ hehe kenapa kok mukanya takut
gitu, aku emang nyeremin yah ? “ tanyanya dengan senyum yang mengembang di
iringi tawa kecilnya.
“ hehe , nge nggak kok, nggak
takut “ jawabku yang masih dalam keadaan grogi.
“ haha lucu deh, tadi kenapa
jepret-jepret aku, emang aku ada tampang jadi model yaa ? “ tanyanya lagi.
“ hehe iseng aja, beneran deh
iseng, sumpah “
“ yauda sih nggak harus pake
sumpah gitu, kalau mau motret aku lagi silahkan tapi aku harus berpose dulu ya
“ ujarnya mulai berpose memegang dagu, kontan melihat dia seperti itu membuat
aku tertawa.
“ haha lucu lucu “
“ kok malah ketawa, ayoo dong di
fhoto akunya “ mendengar dia ingin di fhoto aku pun menurutinya.
“ hehe oke oke siap ya satu dua
tiga jeprettt “
“ udah belum ? “
“ udah nih “ kataku yang mulai
menunjukkan hasil jepretanku ke dia.
“ wah badaii “ ujarnya. “ wah
aku kerenan di fhoto yaa “ sambungnya sambil tertawa lebar. Aku pun iku
tertawa, benar-benar asik orang ini, aku kira dia bakal marah karena aku
memotretnya tanpa izin tapi ternyata tidak.
“ hey kamu, kenapa liatin aku,
aku beneran keren yaa ? “ tanyanya menganggetkanku yang sedang memperhatikannya
membuat aku menjadi malu. Dia hanya tersenyum manis kepadaku dan aku mulai
membalasnya dengan senyum yang menurutku sangat kaku.
“ aku dito “ dia mengulurkan
tangannya.
“ oh eh aku icha “ aku pun mulai
membalas uluran tangannya dengan grogi. Ternyata dito tinggal di kota bandung
baru satu bulan, dia asli surabaya dan pindah ke bandung karena ikut orang
tuanya terpaksa dia melanjutkan kuliahnya di bandung sebab orang tua dito belum
bisa kalau harus pisah dengan dito. Ya mungkin dito memang suatu keindahan
dalam keluarganya, memang sangat indah sih menurutku. Bukan Cuma indah dia juga
sangat pandai bergaul tanpa memilih atau membeda-bedakan teman. Saat ini aku
sangat beruntung mengenalnya. Wah sepertinya aku falling in love pada pandangan
pertama, benarkah ini ?
*
udah beberapa hari aku berada di
Bandung, benar-benar indah liburan kali ini. Di kota yang sangat nyaman,
tentram bahkan sangat indah, apalagi semenjak kenal dito semuanya menjadi lebih
indah indah dan indah jadi nggak mau balik ke Pamulang, hehe. Sore ini dito mau
nemenin aku hunting fhoto, belakanga ini dia jadi rajin nemenin aku hunting,
sangat menyenangkan setiap hari selalu bareng dia. Wah jadi makin suka deh aku.
dito pernah bilang ke aku, dia
ingin mencari pacar yang selalu ada buat dia walau tidak harus ketemu setiap
hari dia ingin orang di cintainya selalu ada walaupun Cuma lewat telepon maupun
SMS. Agar dia nggak merasa kesepian. Mungkin tidak ya aku masuk dalam kategori
pacar yang dito cari, semoga aja.
Aku duduk di ruang tamu dengan
keadaan gelisah menunggu sore, ku lirik arloji masih menunjukkan pukul 14.00,
wah dua jam lagi, kok terasa lama banget. Rasanya aku ingin cepat-cepat sore
jam 16.00 untuk ketemu dito. Benar-benar dito telah menjadi inspirasiku, bukan
Cuma sebagai model dalam potretanku melainkan sebagai hal terindah dalam hidupku
saat ini.
Aku telah bersiap-siap untuk
pergi bertemu dito, saat ini ku kenakan kemeja kotak-kotak berwarna merah dan
t-shirt berwarna hitam, sepatu tali dan topi kuplukku. Tidak lupa camera SLR
kesayanganku yang telah mempertemukan aku dengan dito.
Aku pun mulai pamit dengan sang
nenek. Seperti biasa pesannya hanya satu “ hati-hati di jalan “. Aku pun mulai
meluncurkan mobilku ke tempat dimana yang sudah di janjikan dito untuk ketemuan
yaitu caffe.
*
Suasana sore ini terasa sangat
sendu, terdengar alunan lagu miliknya Geisha yang berjudul cintaku hilang yang
di putar oleh caffe ini. Benar-benar membuat aku menjadi galau. Ku lirik dito
dia masih terpaku pada cameraku melihat hasil-hasil jepretanku, terkadang ada
senyum mengembang saat dia melihat fhoto-fhoto yang telah ku potret. Akupun
mulai terpaku memerhatikannya.
“ bagus sangat bagus !! “
katanya spontan membuatku kaget.
“ hah, apanya yang bagus ? “
tanyaku mulai bingung.
“ fhoto ini bagus “ dito mulai
menunjukkan fhoto yang ada di cameraku, ternyata fhotoku bersama dia waktu aku
hunting fhoto di Taman. Bagus sih malah bagus banget sebab aku bersama dia,
coba bersama orang yang tidak aku suka, nggak akan aku bilang bagus.
“ hehe iyaa bagus “
“ iyaa dong bagus, nanti
cetakkin buatku yaa “ pintanya, aku hanya mengangguk kecil dengan diiringi
senyum.
Selesai dari caffe dito
mengajakku jalan-jalan ke Mall, dia bilang dia ingin melihat-lihat camera SLR.
Dia mulai menyukai dunia pemotretan semenjak kenal denganku. Aku hanya
tersenyum bangga, sebab dito mulai menyukai apa yang aku suka. Rasanya
benar-benar sangat bahagia dan nggak rela ninggalin kota Bandung semenjak aku
kenal dito. Sekarang hari senin dan minggunya aku harus balik ke Pamulang
karena ada beberapa tugas kelompok yang belum ku kerjakan. Aku sudah berada
seminggu di Bandung, dan seminggu pula aku mengenal dito, pertemuan singkat
tapi membuat aku sangat bahagia.
Rasanya ingin bilang ke orang
tua agar kuliahku di pindahkan di Bandung, namun aku rasa permintaan itu tidak
akan di izinin. Perasaan sedih mulai ada pada diriku. Masa pertemuanku sama
dito Cuma sampai minggu besok. Aku nggak akan melihat dirinya yang lucu, yang jail,
dan nggak melihat tingkah lakunya yang super ngocol ketika aku sudah di
Pamulang. Ingin ku ajak dito ke Pamulang agar selalu bersamaku. Wah benar-benar
permintaan egois, belum tentu juga dito merasakan apa yang aku rasa.
“ cha yang ini bagus nggak ? “
tanyanya sambil memperlihatkan camera SLR yang di pegangnya.
“ bagus kok to “
“ masa ? kamu setuju aku beli
yang ini ? “ tanyanya lagi.
“ iyaa aku setuju to, kamu beli
aja “
“ iya deh aku beli, biar kita
bisa hunting bareng yaa “ ujarnya sambil tersenyum. Aku seperti biasanya hanya
menganggukkan kepalaku saja. Dito bilang hunting bareng, menyenangkan sih tapi
waktunya yang tidak menyenangkan, sebab minggu besok aku harus balik ke
pamulang.
Seusai membeli camera yang dito
pilh, aku berpisah dengan dito dan pamit untuk pulang kerumah nenekku. Kami
tidak pulang bareng sebab kami membawa kendaraan masing-masing. Pikiranku masih
tertuju pada keberangkatanku ke pamulang pada hari minggu. Benar-benar nggak
rela kalau harus pisah dengan dito. Dia benar-benar telah mewarnai hari-hari
serta liburanku di kota ini. Rasanya waktu terasa cepat. Nggak akan ada acara
jalan-jalan lagi, bercanda lagi, hunting bareng lagi walaupun Cuma seminggu
kenal dito rasanya sudah seperti kenal lama, dito benar-benar membawa aku pada
keakraban. Liburan kali ini sangat indah, apakah liburanku kalah dengan
teman-teman yang berlibur di luar negri, ku rasa tidak ! liburanku lebih indah J
Sendunya malam ini menemaniku
pada kerinduan, kerinduan kepada seseorang yang membuatku merasa nyaman bila di
dekatnya, dia adalah dito. Ku tersenyum sendiri melihat fhoto-fhoto dito yang
ada di cameraku bahkan sebagian sudah ku pindahkan di laptopku. Wajah penuh
senyuman manis telah menghipnotisku untuk selalu merindukannya. Nggak ada
kerjaan lain selain memikirkannya. Wah aku benar-benar jatuh cinta. Dito yang
ku inginkan namun tidak aku ungkapkan. Menjadi penggemar rahasia itulah yang
saat ini aku rasakan ke dito, ya Cuma diam-diam menyukainya tanpa
mengungkapkannya. Gengsi bila aku duluan yang harus mengungkapkannya.
Takut-takut kalau Cuma aku yang menyukainya sedangkan dia tidak, takutnya
menjadi cinta bertepuk sebelah tangan.
Jam dinding di kamar yang aku
tempati saat ini menunjukkan pukul 20.00, aku tidak mendengar suara tv lagi di
ruangan tamu. Mungkin nenek sudah tidur. Nenek hanya tinggal bersama pembantu
dirumah ini, sebab kakek aku udah meninggal sejak aku duduk di bangku SMA.
Nenek benar-benar tegar, mungkin terkadang nenek merasa sepi makanya nenek
sangat senang bila aku berlibur disini. Nenek tidak menyuruh pembantunya untuk
mempersiapkan sarapan untuk aku setiap pagi melainkan nenek yang mempersiapkan
itu semua. Katanya kedatanganku sangat special buatnya. Wah jadi makin berat
ninggalin Bandung.
Malam ini benar-benar sendu aku
hanya sendiri di kamar Cuma di temani musik-musik yang ku dengarkan lewat
handphoneku. Kamarku letaknya diatas, aku keluar untuk memandang langit di
malam ini. Banyak bintang-bintang menghiasi langit malam ini. benar-benar
suasana yang sangat romantis. Aku jadi ingat dito terus, coba ada dito disini,
aku akan memandang langit bersamanya. Dan bercanda ria bersamanya, oh Tuhan aku
sangat merindukannya.
*
Hari ini adalah hari jumat,
besok sabtu dan besoknya lagi minggu, dimana aku harus balik ke Pamulang.
rasanya ingin sekali mengulur waktu agar aku tetap berada disini di kota
Bandung yang belum lama aku kasih nama kota Penuh Cinta sebab kota ini yang
mempertemukan aku dengan dito.
Hari ini aku hanya berdiam di
rumah tidak ada acara hunting fhoto, tugasku hari ini adalah membantu nenek,
membersihkan taman yang letaknya di belakang. Dito juga hari ini ada kelas.
Makanya tidak asik kalau hunting fhoto Cuma sendiri. Lebih baik aku membantu
nenek sebelum aku pulang nanti.
Ternyata membantu nenek sangat
menyenangkan sama halnya menyenangkan saat aku bersama dito. Ternyata nenek dan
dito adalah anugrah terindah yang diciptakan oleh Allah untukku selain orang
tua dan adikku. Walaupun dito saat ini Cuma teman untukku tapi dia benar-benar
anugrah terindah buatku.
Bunga-bunga yang ada di taman
nenek ini sangat indah, ternyata nenek sangat rajin merawatnya. Aku jadi ingat
pertama kali melihat dito di bangku taman, dia duduk dan di sekelilingnya
banyak bunga-bunga indah. Mengingat kejadian itu membuat aku tersenyum sendiri.
Dito yang ku kira akan marah karena aku memotretnya tanpa izin dia malah merasa
senang bahkan ingin di potret lagi dengan pose yang membuatku tertawa.
Dito-dito apa jadinya aku kalau aku harus balik ke Pamulang, pasti kerinduan
akan menyiksaku.
Setelah aku membantu nenek
membersihkan taman, aku merasa lelah sampai pada akhirnya aku tertidur pulas.
Benar-benar lelah hari ini tapi cukup menyenangkan bahkan sangat bahagia buat
aku. Aku selalu bilang kebahagiaan itu kita yang ciptakan sendiri, ya inilah
kebahagiaanku yang ku ciptakan sendiri contohnya membantu nenek. Kebahagian itu
sederhana kok, melihat nenek tersenyum saja karena aku membantunya, itu juga
bagian dari kebahagiaanku.
Belajar mencintai juga termasuk
kebahagiaan, contohnya aku mulai mencintai dito dan aku sangat bahagia walaupun
aku belum tahu apakah perasaan dito sama dengan aku. Entahlah Cuma Allah yang
tahu ini semua. Aku Cuma manusia biasa hanya bisa berdoa semoga perasaan dito
sama halnya dengan aku.
Kisah cinta yang pernah aku jalani
bersama mantan-mantanku dulu memanglah sangat pahit. Sehingga membuat aku takut
untuk jatuh cinta lagi. Namun anehnya semenjak aku pertama kali bertemu dito,
aku mulai jatuh cinta dan berfikir dito beda dengan yang lainnya. Rasanya
nyaman sekali bila aku deket dengan dito, dan terasa kangen bila aku jauh
darinya.
Ku dengar handphoneku berdering,
ternyata ada sms masuk dan sms itu dari dito. Dia bilang dia besok mau hunting
bareng karena besok dia libur ngampus. Wah sontak aku senang dan membalas “ iyaa
siap “. Besok adalah hari terakhirku bersama dito karena minggu pagi aku harus
siap berangkat untuk kembali ke Pamulang. pokoknya untuk besok aku harus gunain
moment-moment terakhirku bersama dito. Melakukan hal-hal yang menyenangkan
bersamanya. Aku juga udah mempersiapkan fhoto-fhoto yang ku cetak seperti yang
dia minta hitung-hitung sebagai kenangan selama aku bersamanya.
*
Sabtu ini
adalah hari terakhirku di Bandung, dan kegiatanku hari ini adalah hunting fhoto
bersama dito di taman, suatu tempat yang mempertemukan aku dan dito. Aku sudah
berpakaian rapi dengan camera yang selalu aku bawa bila aku kemana-kemana
termasuk ketika aku hunting. Dan aku pun mulai pamit kepada nenek.
Mobilku siap
melaju menuju taman, perasaan bahagia menyelimuti benakku. Aku bernyanyi-nyanyi
kecil di sepanjang perjalananku. Nggak ada hal lain yang membuatku bahagia hari
ini. Tempat yang ku tuju sudah sampai aku pun memarkirkan mobilku. Ku lihat
dito sedang duduk menungguku di tempat pertama kali aku bertemu dengannya. Dia
kali ini mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna hitam dengan t-shirt berwarna
putih dan celana jeans panjang yang membuat dito sangat tampan. Dito
benar-benar tampan membuat aku terpesona melihatnya.
“ hey baru
dateng bengong aja “ dito menganggetkanku.
“ yee siapa
yang bengong “
“ yaa kamu
masa aku sih “
“ nggak sih
yee, kamu udah lama disini ?” tanyaku.
“ hem.. nggak
juga kok, baru aja “ jawabnya sambil tersenyum. Dito pun langsung mengajakku
mengelilingi taman dan kita mulai hunting-hunting bareng. Terkadang kami
bercanda ria di setiap jepretan kami. Benar-benar menyenangkan sekali.
Kebahagiaan terasa benar-benar sederhana.
Setelah usai
hunting fhoto aku dan dito mencari minum karena kami seharian hunting fhoto
membuat kami merasa haus. Kami pun minum es kelapa yang terletak dekat dengan
taman. Wah panas-panas gini minum es kelapa badai banget. Apalagi minumnya
bersama orang yang kita suka. Benar-benar segar membuat semangatku kembali
lagi. Seusai minum es kelapa kami kembali hunting lagi di taman. Seharian ini
aku harus habiskan waktuku berhunting ria bersama dito sebab ini hari
terakhirku di Kota Bandung. Aku jarang ke Bandung sebab jadwal kuliahku di
Pamulang sangatlah padat. Jadi aku ke Bandung ketika berlibur saja. Menyedihkan
memang jadi jarang ketemu nenek apalagi sekarang aku udah kenal dito, jadi
sedih banget kalau aku harus balik ke Pamulang. Tapi apa boleh buat, aku harus
pulang sebab aku juga kangen orang tuaku dan juga adikku yang nakal. Aku
menyemangati diriku sendiri bahwa aku pasti akan bertemu dito lagi jika aku ke
Bandung lagi asal jangan lost contact saja.
“ cha kok
ngelamun ? “ tanya dito.
“ eh nggak
ngelamun kok to “ jawabku kaget.
“ ah boong
orang kamu ngelamun kok, kenapa sih ? “
“ nggak
apa-apa, besok pagi aku balik ke pamulang to “
“ serius kamu
cha ? “ dito mulai kaget.
“ hehe kok
kamu kaget gitu sih, yaiyalah serius liburanku udah selesai to, senin aku udah
mulai masuk kampus lagi “ jelasku sambil tersenyum kepadanya.
“ di undur
senin aja cha baliknya “ pinta dito.
“ lho kenapa
emang ? “ tanyaku heran.
“ yaa nggak
apa-apa kan aku masih pengen hunting bareng aja “ jawab dito. Di kira dito
menahan aku karena dito nggak mau kehilangan aku ternyata Cuma ingin hunting
bareng saja. Sedihnya. Aku pun Cuma tersenyum tanpa bilang apapun.
“ sebenarnya
ada hal yang aku ingin omongin sih cha “ ujarnya.
“ apa ngomong
aja to “
“ cha tapi
kamu janji nggak akan marah yaa “
“ hem okeh
janji “ kataku sambil tersenyum.
“ aku cinta
kamu cha “ ucap dito membuat aku kaget, namun bahagia juga. Ya Tuhan apakah aku
mimpi. Ku cubit pipiku ternyata sakit berarti ini bukan mimpi. Subhanallah
sungguh senangnya aku.
“ kamu serius
to ? “ tanyaku yang masih belum percaya.
“ iya aku
serius cha, aku cinta kamu, aku senang saat aku jalan sama kamu cha. Aku kira
aku Cuma kagum sama kamu setelah ku pahami perasaan ini, aku ternyata cinta
kamu cha “ jawabnya dan dia mulai memegang tanganku. “ kamu mau kan jadi pacar
aku ? “
“ jujur aku
juga mulai menyukai kamu semenjak pertama kali kita ketemu tapi aku takut kalau
Cuma aku yang punya perasaan ini dan kamunya malah nggak “
“ benar itu
cha ? “ tanya dito meyakinkan.
“ dan ini
sangat benar dito “
“ jadi kamu mau
jadi pacar aku ? “ tanyanya lagi penuh harap.
“ Iya aku mau
to “ jawabku tersenyum. Dito pun mulai memelukku penuh dengan kebahagiaan. Dan
aku mulai membalas memelukknya. Benar-benar indah hari ini. Cinta yang aku kira
bertepuk sebelah tangan ternyata tidak. Aku sangat bahagia. Walaupun hari ini,
hari terakhir aku bersama dito, namun yang jelas ada happy hari ini. Dito pun
bilang dia akan ke Pamulang jika dia ada waktu luang, mendengar itu aku sangat
bahagia. Aku pun menyerahkan fhoto-fhoto yang ku cetak untuk dito yang pernah
dia pinta. Dan ada senyum manis mengembang di bibirnya. Inilah dito cowok
terindah yang aku miliki, inilah Bandung Kota Penuh Cinta untukku J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar