Aku merasa semua ini rapuh ketika aku merasakan sebuah kegagalan
dalam suatu hubungan untuk sekian kalinya. Aku merasa sangat sedih ketika aku
merasakan kehilangan lagi. Cinta yang aku banggakan, aku jaga kini jauh
meninggalkan aku untuk hal yang tak pasti. Aku bingung dengan jalan cinta aku,
apakah selalu seperti ini ? aku pernah berharap dia menjadi terakhir untuk aku.
Namun kenyataan pahit ini menyadarkan aku bahwa dia bukan untukku. Aku sangat
menyayanginya, sangat mencintainya walau aku tahu aku harus pergi darinya.
Ingin aku melupakannya, menghapus semua tentangnya, menghapus kenangan
bersamanya, namun hatiku membantah, hatiku tetap ingin dia singgah di hidup
aku. Sekarang aku bingung, sangat bingung harus bagaimana dengan semua ini. Aku
takkan pernah bisa mengembalikan dia seperti dulu untuk selalu mencintaiku
karena cinta dia bukan untukku lagi. Sekarang aku sendiri dalam sepi, tak ada
tempat untuk sekedar bersandar dalam tangis, ku tanya Tuhan kenapa semua ini
harus terjadi kepada aku lagi ? tapi Tuhan diam, aku tahu kenapa Tuhan diam,
jawabannya satu Tuhan ingin aku menjadi seorang wanita yang tegar, wanita yang
mampu lulus dalam uji kesabaran. Aku mulai mengerti, Tuhan mempertemukan aku
dengan dia agar aku mengerti apa itu arti kehilangan. Tapi apakah harus seperti
ini ? aku mau marah tapi sama siapa ? sama diri aku. Ya aku harus marah sama
diriku sendiri, kenapa aku terlalu cinta, kenapa aku terlalu sayang, kenapa aku
terlalu yakin dia yang terakhir untukku. Aku tanya pada diriku sendiri, hatiku
menjawab, ketulusanlah yang membuatmu seperti ini. Ketulusan yang membuat aku
tak mampu membencinya dan yang mudah memaafkannya. Aku berharap sakit ini yang
terakhir untukku. Sakit yang menyiksa seluruh anggota tubuhku, fikiran serta
batinku. Saat ini yang aku ingin hanya bertemu dengannya, melepasnya dengan
pelukan erat agar dia tahu betapa dalamnya cinta yang aku tanamkan untuknya.
Dan takkan henti-hentinya aku ucapkan terimakasih atas hal terindah yang pernah
ia berikan untukku. Aku ingin mengungkapkan suatu hal yang harus dia dengar
“aku mencintaimu karena Allah jaga kenangan terindah yang pernah kita lalui
bersama. Tetaplah menjadi bintang yang paling bersinar diantara berjuta
bintang. Aku bahagia bila kamu bahagia”Sabtu, 08 September 2012
Rapuh..
Aku merasa semua ini rapuh ketika aku merasakan sebuah kegagalan
dalam suatu hubungan untuk sekian kalinya. Aku merasa sangat sedih ketika aku
merasakan kehilangan lagi. Cinta yang aku banggakan, aku jaga kini jauh
meninggalkan aku untuk hal yang tak pasti. Aku bingung dengan jalan cinta aku,
apakah selalu seperti ini ? aku pernah berharap dia menjadi terakhir untuk aku.
Namun kenyataan pahit ini menyadarkan aku bahwa dia bukan untukku. Aku sangat
menyayanginya, sangat mencintainya walau aku tahu aku harus pergi darinya.
Ingin aku melupakannya, menghapus semua tentangnya, menghapus kenangan
bersamanya, namun hatiku membantah, hatiku tetap ingin dia singgah di hidup
aku. Sekarang aku bingung, sangat bingung harus bagaimana dengan semua ini. Aku
takkan pernah bisa mengembalikan dia seperti dulu untuk selalu mencintaiku
karena cinta dia bukan untukku lagi. Sekarang aku sendiri dalam sepi, tak ada
tempat untuk sekedar bersandar dalam tangis, ku tanya Tuhan kenapa semua ini
harus terjadi kepada aku lagi ? tapi Tuhan diam, aku tahu kenapa Tuhan diam,
jawabannya satu Tuhan ingin aku menjadi seorang wanita yang tegar, wanita yang
mampu lulus dalam uji kesabaran. Aku mulai mengerti, Tuhan mempertemukan aku
dengan dia agar aku mengerti apa itu arti kehilangan. Tapi apakah harus seperti
ini ? aku mau marah tapi sama siapa ? sama diri aku. Ya aku harus marah sama
diriku sendiri, kenapa aku terlalu cinta, kenapa aku terlalu sayang, kenapa aku
terlalu yakin dia yang terakhir untukku. Aku tanya pada diriku sendiri, hatiku
menjawab, ketulusanlah yang membuatmu seperti ini. Ketulusan yang membuat aku
tak mampu membencinya dan yang mudah memaafkannya. Aku berharap sakit ini yang
terakhir untukku. Sakit yang menyiksa seluruh anggota tubuhku, fikiran serta
batinku. Saat ini yang aku ingin hanya bertemu dengannya, melepasnya dengan
pelukan erat agar dia tahu betapa dalamnya cinta yang aku tanamkan untuknya.
Dan takkan henti-hentinya aku ucapkan terimakasih atas hal terindah yang pernah
ia berikan untukku. Aku ingin mengungkapkan suatu hal yang harus dia dengar
“aku mencintaimu karena Allah jaga kenangan terindah yang pernah kita lalui
bersama. Tetaplah menjadi bintang yang paling bersinar diantara berjuta
bintang. Aku bahagia bila kamu bahagia”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar