Mengertilah
bahwa hati ini terlalu sakit.. terlalu sakit menyaksikan cinta yang tak pasti..
kau tahu ? setiap aku hendak memejamkan mata, aku selalu berharap ada dewa
cinta menghampiri kita dan menjanjikan kita untuk selalu bersama selamanya..
Namun
setelah ku memahami sedikit demi sedikit dirimu.. ternyata tidak pernah ada
cinta untukku darimu.. sikap dirimu mengacuhkanku itu membuatku mengerti cinta
yang ku impikan tak pernah nyata.. Lagi-lagi aku melakukan kesalahan, terlalu
cepat aku memvonismu untukku jadikan yang terakhir dalam hidup..
Lagi-lagi
cintaku hilang.. Harapanku kosong.. Rasanya aku ingin memutar waktu.. agar aku
kembali ke masa dimana aku bertemumu untuk pertama kalinya.. Berjabat erat
tanganmu.. dan melihat senyum manismu yang ku lihat indah dengan kedua bola
mataku..
Menyaksikan
kata-kata indah yang kamu kirimkan untukku.. Rasanya aku ingin terus membacanya
sampai aku terlelah.. Sampai pada akhirnya aku merasa terbuai dalam keharuanku.
Kau menuliskan sebuah kata “ aku sayang kamu “ suatu kata yang selalu ku tunggu
untuk kau lontarkan. Kau tahu ? itu semua membuatku merasa sangat bahagia,
bahagia yang dengan kesederhanaan namun penuh dengan warna.
Akan
tetapi, semua ini berbalik menjadi kesakitan.. kesakitan yang pernah ku alami
sebelum aku mengenalmu. Aku kira sakit ini tidak akan hadir lagi. Namun
nyatanya sakit ini tetap ada.. bahkan membekas untuk selamanya dan tidak akan
pernah bisa terobati.
Saat
kau ucapkan kata “ Maaf karena aku telah mengecewakanmu “ aku berpikir,
ternyata aku bersalah.. aku telah memaksa kehendakmu untuk mencintaiku. Ini
benar-benar salahku.. sampai pada akhirnya aku berusaha menjauhimu.. dan
melupakanmu serta melupakan cinta yang pernah hidup dan ada dalam hatiku.. Agar
kehadiranku.. tidak mengganggu kehidupanmu.
Tapi
apa dayaku.. semua ini menyiksaku.. menyiksa semua yang ada di hati maupun
dipikiranku.. Aku merindukanmu.. merindukan disaat aku menunggu kehadiranmu. Aku
lelah.. sangat lelah atas cinta ini. Ingin menyerah atas perasaan ini.. namun
kau tetap singgah di hati..
Apa
yang harus ku perbuat, berlari ? mana mungkin bisa, bayanganmu mengejar dan
terus menghantuiku dimanapun aku berada. Aku semakin takut, aku terisak dengan
air mata yang terus mengalir lembut dari sudut mataku. Kenapa aku tidak mampu
bersembunyi ? kenapa kau terus mengikuti setiap arah perjalananku ?
Kau
tahu ? ini semakin membuat aku mencintaimu.. aku memang seorang gadis yang
bodoh.. yang mengharapkan sesuatu yang sudah menjadi harapan kosongku..
Bagaimana mungkin aku tidak akan pernah bisa melupakanmu.. selama aku masih
berusaha melupakanmu.
Aku
teriris bahkan sangat teriris.. benar-benar sakit.. bagaimana bisa aku membalut
semua kesakitanku ini. Aku benar-benar mencintaimu.. bantu aku untuk menghapus
semua yang aku rasakan kepadamu.. bawalah aku ke mimpi dimana aku terbebas dari
belenggu cinta ini..
Rasanya
menghimpit nafasku.. terasa sesak.. menerima kenyataan cinta yang selalu
kandas. Aku butuh pelukan dewa cinta untuk menenangkan hati yang terasa begitu
menyakitkan.
Kau
benar-benar ada di hati.. ingin selalu melihat senyummu.. namun aku takut, takut
lari dari kenyataan bahwa aku tak mampu bersembunyi dari rasa cinta ini.
Aku
memilih diam.. namun terasa menyiksa batin. Lalu dengan siapa mencurahkan
segala yang ada di hati ? tak satupun yang mau mendengarkanku.. semua merasa
bosan.. sangat bosan mendengarkanku.. bahkan terkadang mengacuhkanku..
Oh..
Tuhan.. aku benar-benar sendiri.. sepi yang ku rasa saat ini menghantam
jiwaku.. begitu menyayat hidupku. Aku harus bagaimana ? aku harus berlari
kemana ? tiada tempat yang mampu membuatku tenang.
Berpikir
dan terus berpikir.. hingga pada akhirnya ku menemukan jalan setapak yang
dimana di jalan itu menunjukkan ketenangan dalam jiwa.. ku berwudhu dan
melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslim. Ku berdoa, merintih dan
mencurahkan segala yang ada di hati kepada yang Maha Kuasa.
Kehidupanku
terasa begitu hampa.. terasa jauh dari sebuah kebahagiaan. Mengingat apa yang
telah terjadi, Kini bayanganmu terasa begitu dekat bahkan terasa sangat dekat. Menyentuh
bayangmu namun tetap terasa kosong. Tetap dan tetap aku mencintaimu walau luka
tersimpan manis di hati..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar